SEJARAH DESA CIJEUNGJING DESA
SEJARAH DESA CIJEUNGJING
A. SEJARAH DESA
Menurut cerita orang tua dahulu (Masyarakat dan Pamong Desa) Desa
Cijeungjing berasal dari nama sebuah pohon yaitu pohon Jeungjing, konon pohon
tersebut keadaannya cukup besar yang memiliki mitos yang cukup mempengaruhi
masa itu, pada zaman kepemimpinan Raden H. Abdul Rojak yang sampai sekarang
belum diketahui kapan mulai digunakan nama pohon tersebut menjadi nama Desa
Cijeungjing. Raden H. Abdul Rojak merupakan keturunan ningrat yang memiliki
kekayaan tanah sangat luas dan merupakan seorang tokoh yang disegani, sehinga
beliau dijadikan pimpinan di desa, yaitu menjadi seorang kuwu, yang mulai
kepemimpinan beliau sampai sekarang belum diketahui.Sejak kuwu Raden H. Abdul
Rojak kala itu zaman penjajahan Belanda yang memiliki markas di Dusun
Warungjati bahwa Desa Cijeungjing merupakan Desa Ibu Kota Kecamatan yaitu
Kecamatan Cijeungjing, Seiring berjalannya pemerintahan saat itu dan atas
keinginan para tokoh di Kecamatan Cijeungjing kira kira tahun 1930 an Ibu kota
kecamatan Cijeungjing berpindah ke Desa Bojong dengan alasan di Bojong terdapat
stasiun kereta api, sehingga memudahkan hubungan transportasi, karena kala ilu
kereta api merupakan sarana paling utama.Setelah zaman penjajah belanda
berakhir, muncul jepang sekitar tahun 1942 an ketika itu setiap desa diwajibkan
memiliki tempat olahraga yaitu maen bola, saat itu pada masa kepemimpinan kuwu
Karta Wigena.Waktu itu pemerintah desa tidak memilik tanah kering yang
memungkinkan untuk pembangunan lapang sehingga pembangunan lapang menggunakan
tanah milik adat atas nama 3 (tiga) orang warga yang bernama Saca bin Ketom,
Madkarhi bin Suned dan H. Noer bin Gunari. Tanah yang warga yang digunakan
lapang tersebut terletak di Persil 11 C blok Tangkolo, dan tanah penggantnya
diambil dari tanah bengkok yang terletak persil SL 26 dan 28 blok
Sakola.Selanjutnya kepemimpinan kuwu Kartobi pada masa setelah kemerdekaan
datang kembali tentara Belanda dan bermunculan gerakan sparatis gerombolan/
organisasi organisasi yaitu Daarul Islam ( DI ), Partai Komunis Indonesia ( PKI
) dan lain lain, dan ketika itu kuwu Kartobi dan seorang pamong desa bernama
Daroji ditembak mati oleh kelompok separatis/ gerombolan. Selanjutnya pimpinan
Desa/ kuwu diganti oleh yang bernama Karnita, dan pada masa itu dilaksanakan
pembangunan Sekolah Dasar Cijeungjing sekitar tahun 1952 secara
gotongroyong.Pada dekade tahun 1970 an ketika itu kuwu harus dari seorang ABRI
( TNI/ POLRI ) maka dilaksanakan pemilihan, saat itu yang bernama Abdul muncul
sebagai kuwu di Desa Cijeungjing.
Awal dekade tahun 1980 an yang menjadi kuwu adalah S. Samsudin, pada masa
kuwu S. Samsudin Desa Cijeungjing mendapat program pemasangan listerik,
sehingga pada saat itu masyarakat antusias menyambut program tersebut.
Karena nama Kecamatan yaitu Kecamatan Cijeungjing yang Ibu Kota nya di Desa
Bojongmengger dahulu Desa Bojong, untuk lebih identiknya nama Kecamatan,
maka Pada tahun 1995 Ibu Kota Kecamatan
Cijeugjing kembali pindah ke Desa Cijeungjing, atas dasar keinginan Camat yang
bernama Drs. Dikdik Sidik, dengan alasan tanah yang digunakan Kantor Kecamatan
bukan tanah pemerintah dan nama Kecamatan adalah Kecamatan Cijeungjing
sedangkan ibu kota di Bojongmengger jadi kurang identik, ketika itu pada masa
kepemimpinan Kuwu Dodo, dan pada masa itu juga di Desa Cijeungjing dilaksanakan
pemutihan atau rincikan pertanahan di Desa Cijeungjing. Pada masa transisi dari
orde baru ke era reformasi tahun 1999 terpilih kuwu bernama Adang, beliau menjabat kuwu/ Kepala
Desa mulai 1999 sampai tahun 2007, kemudian beliau terpilih kembali periode 2008-2013. Beliau mengundurkan diri karena akan mencalonkan diri menjadi caln Anggota
Legislatif Kabupaten Ciamis pada PEMILU tahun 2014. Jabatan kepala Desa pada
periode tahun 2013-2019 dijabat oleh bapak Asep Didi dan jabatan sementara
diisi oleh Penjabat sementara yaitu Bapak Otang, karena terjadi pandemi
Covid-19 Bapak Otang menjabat selama 2 tahun yaitu tahun 2019-2021. Kemudian
pada periode 2021 Kepala Desa di jabat kembali
oleh bapak Adang berdasarkan hasil Pilkades tahun 2021.
Tabel.1
Nama-Nama
Demang/Lurah/Kepala Desa
Sebelum
Dan Sesudah Berdirinya Desa Cijeungjing
No |
Periode |
Nama Kepala Desa |
Keterangan |
1 |
Tidak diketahui s/d 1925 |
Rd. H. ABDUL
ROJAK |
|
2 |
1926 s/d 1946 |
KARTAWIGENA |
|
3 |
1947 s/d 1950 |
KARTOBI |
|
4 |
1951 s/d 1970 |
KARNITA |
|
5 |
1971 s/d 1980 |
ABDUL |
|
6 |
1981 s/d 1989 |
S. SAMSUDIN |
|
7 |
1990 s/d 1999 |
D O D O |
|
8 |
1999 s/d 2007 |
A D A N G |
|
9 |
2008 s/d 2013 |
A D A N G |
Mengundurkan diri karena daftar caleg DPRD Kab Pemilu 2014 |
10 |
2013 s/d 2019 |
ASEP DIDI |
Pelantikan 4 Juli 2013 |
11 |
2019 s/d 2021 |
OTANG |
Penjabat Sementara |
12 |
2021 s/d sekarang |
A D A N G |
|